Dheni's Blog

30 November 2010

J-Rocks dan Pemanfaatan Sosial Media

Saat ini follower kami sudah mencapai 10.848 dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Kami senantiasa melakukan update status terbaru mengenai aktivitas kami serta tentunya berinteraksi secara aktif dengan para follower serta penggemar” 

Menarik mencermati pengalaman grup band J-Rocks yang membagi kisahnya dalam bermusik serta bersosialisasi di sosial media dalam acara peringatan HUT Kedua Kompasiana di MU Café, Sabtu (27/11) lalu. “Kami menggunakan akun twitter di @JRocks1Spirit sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan penggemar selain tentu saja menggunakan media website dan blog di www.j-rocks.co.id, dan juga masing-masing personil kami menggunakan akun twitter personal sendiri untuk membuka jalinan komunikasi yang lebih luas ”, ungkap Iman sang gitaris dan memiliki akun twitter pribadi di @imanine ini.


Ia lalu melanjutkan, “Saat ini follower kami sudah mencapai 10.848 dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Kami senantiasa melakukan update status terbaru mengenai aktivitas kami serta tentunya berinteraksi secara aktif dengan para follower serta penggemar”. Pernyataan Iman, di-amin-i pula oleh rekannya, Anton sang drummer. “Dengan adanya informasi yang kami sebarluaskan lewat jaringan social media, publikasi dan promosi J-Rocks kian mudah serta tersebar lebih luas. Dan tentu saja, murah. Pada akhirnya, penggemar bisa kita “dekati” secara lebih personal dan kedekatan emosional ini sangat penting buat kami agar para J-Rockstar (penggemar J-Rocks) tetap lekat dihati”, kata pria yang senantiasa memakai topi bulat dan punya akun twitter @anton_kelces ini.

Dalam acara yang bertajuk “Anda dan Masa Depan Sosial Media” yang digelar dalam rangka HUT Kedua Kompasiana ini, pernyataan kedua personil J-Rocks terasa sangat relevan terutama bagaimana memanfaatkan sarana social media di internet tidak hanya sebagai sarana promosi belaka namun lebih dari itu, pola interaksi yang dibangun antara grup band bersama penggemarnya lewat social media akan terasa lebih dekat dan personal. 
Tanpa dukungan para pemerhati dan penggemar, kami bukanlah apa-apa. Justru komunikasi antara kami menjadi tak berjarak dan kian akrab


“Tanpa dukungan para pemerhati dan penggemar, kami bukanlah apa-apa. Justru komunikasi antara kami menjadi tak berjarak dan kian akrab. Tak menjadi soal penggemar kami berada ribuan kilometer dari tempat kami berpijak sepanjang mereka mampu mengakses internet dan membaca aktivitas kami serta sekaligus berinteraksi lewat social media yang kami miliki, maka kedekatan emosional bisa terbangun dengan baik,”tambah sang bassist, Wima dan mempunyai akun twitter di @swarawimayoga ini.

Pada awalnya J-Rocks yang berdiri pada 9 November 2003 ini bernama J Rockstar, yang berawal dari sticker bertulis “Rockstar”, dengan harapan kelak menjadi Bintang Rock. Huruf “J” didepan nama grup ini dimaknai sebagai “Japanese”, karena mewakili genre “Japanese Rock”. Bisa pula berarti “Jakarta” karena mereka berasal dari Jakarta, atau “Jujur “dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang benar-benar mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Nama J-Rocks melejit ketika menjuarai festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV, dan Aquarius Musikindo. Masing-masing personil meraih best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo.

Di kesempatan yang sama J-Rocks juga mengungkapkan pengalaman mereka mendapatkan kesempatan rekaman di Abbey Road Studio di London, Inggris. Sebagai grup pemenang dalam pergelaran musik Soundrenaline 2008: Free Your Voice dan berhasil menyingkirkan empat nomine lain, yaitu Nidji, PADI, GIGI, dan Saint Loco, J-Rocks berkesempatan menjajal studio dimana grup band legendaris The Beatles merekam sebagian besar album dan single mereka di studio bergaya Gregorian itu selama 1962-1970. Bahkan, Abbey Road dipilih menjadi judul album The Beatles, yang diluncurkan pada 1969 dan mengantar hit-hit seperti Something dan Oh! Darling. Abbey Road Studios juga telah mencetak sukses puluhan artis musik lain seperti Cliff Richard, Radiohead, Pink Floyd, Oasis, Green Day dan U2.

“Kami sangat excited ketika datang kesana, boleh dikatakan ini adalah “naik haji-nya musisi” bila telah menginjakkan kaki di Abbey Road Studio dan bagi kami semua ini sebuah kehormatan besar buat J-Rocks dapat merekam album disana,” kata Anton dengan mata berbinar. “Yang tentu paling berkesan adalah ketika kami memakai batik, busana kebanggaan bangsa kita, berfoto melintas diatas zebra cross yang legendaris di depan studio tersebut”.

Selain talkshow singkat mengenai J-Rocks dan pemanfaatan social media, grup band ini juga tampil membawakan lagu hits-nya “Meraih Mimpi” dan “Falling in Love”.

Selamat dan sukses untuk J-Rocks!
Keep 1 Spirit...!!!
Sumber: http://id.omg.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar