Dheni's Blog

27 Februari 2012

Kontroversi Milan 1-1 Juventus : Siapa Untung Siapa Rugi?? Serta fakta di Musim ini.

Sebelum membaca artikel ini, kami perlu mengingatkan Anda bahwa ini bukan Review (, ini hanyalah melihat lebih jelas dibalik semua kontroversi yang terjadi dibalik Grande Partita Milan vs Juventus yang berakhir dengan skor 1-1. Serta fakta kedua tim di serie-A musim ini.
Kami akan coba untuk se-objektif mungkin, baiklah kita langsung saja!
Insiden Muntari 28′ dan Matri 78′
Berawal dari tendangan sudut, Emanuelson mengirim crossing kepada Mexes. Tandukannya berhasil diselamatkan dengan luar biasa oleh Buffon, namun bola justru jatuh tepat di kepala Muntari yang berdiri bebas di depan gawang. Mantan pemain inter ini pun langsung menanduk bola dan dalam tayangan ulang terlihat jelas bola sudah melewati garis gawang sejauh +/- 1 meter. Namun hakim garis tidak melihat kejadian ini dan pertandingan dilanjutkan. Posisi saat itu Milan 1-0 Juventus.
 
Pertanyaan pertama yang muncul adalah what the hell reff? Hakim garis yang bernama Roberto Romagnoli berdiri di posisi yang sangat tepat dan seharusnya melihat bola melewati garis dan memang seharusnya gol untuk Milan. Sebagian pengamat kemudian melihat dari sisi lain, yaitu apakah posisi Muntari saat menerima bola tersebut sudah off-side atau on-side. Memang dalam tayangan ulang terlihat jelas bahwa Muntari berdiri di depan Barzagli saat Mexes menanduk bola, yang dipermasalahkan adalah posisi Vidal. Jika Vidal yang saat itu berdiri diluar lapangan dianggap sebagai pemain aktif maka Muntari jelas on-side, namun jika Vidal dianggap non-aktif maka Muntari dalam posisi off-side.
Merujuk pada peraturan FIFA halaman 100 paragraf kedua :

“If a defending player steps behind his own goal line in order to place an opponent in an offside position, the referee must allow play to continue and caution the defender for deliberately leaving the field of play without the referee’s permission when the ball is next out of play.”
“Jika seorang pemain bertahan DENGAN SENGAJA melangkah keluar dari lapangan dengan tujuan menempatkan pemain lawan dalam posisi off side, wasit harus melanjutkan pertandingan dan mengingatkan pemain tersebut karena telah meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit saat pertandingan sedang berlangsung.”
--------------------
Masalahnya adalah Vidal meninggalkan lapangan secara TIDAK DISENGAJA setelah berduel dengan Pato. Dan sayangnya di dalam peraturan FIFA tersebut tidak disebutkan langkah yang harus diambil jika pemain tidak sengaja keluar dari lapangan. Hal ini mengundang perdebatan karena sebagian menganggap Vidal keluar tanpa ijin wasit karena itu Muntari on-side. Mungkin harus ada penjelasan lebih detail yang perlu ditambahkan dalam peraturan FIFA tersebut, namun kami sendiri lebih suka melihat / mengakui bahwa goal Muntari di menit 28′ ini sah.
Terlihat jelas posisi Matri On Side!
Kita lanjutkan dengan insiden serupa, yaitu goal Matri pada menit ke 78′ yang juga dianulir oleh hakim garis yang sama. Matri berhasil lolos dari jebakan offside yang disusun oleh barisan pertahanan Milan sebelum menerima umpan dari Vucinic, dengan sedikit kontrol Matri kemudian menaklukkan Abbiati. Namun lagi-lagi hakim garis yang sama menganggap Matri dalam posisi offside, padahal dalam tayangan ulang terlihat jelas posisi Matri tidak off side. Hal ini tidak terbantahkan.
Mengapa hakim garis berpengalaman seperti Roberto Romagnoli bisa membuat dua kesalahan fatal seperti ini?. Sebagian orang tentu lebih suka menjawab pertanyaan ini dengan langsung berpikir tentang calciopoli. Jika anda seorang Milanisti jangan lupa bahwa pada 2006 Milan dikenai pengurangan point akibat skandal ini dan bahkan dalam penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh Palazzi, Milan terbukti melakukan pelanggaran yang lebih berat dari Juve. Jadi demi kebaikan bersama mari berpikiran terbuka dan mengesampingkan tottonero calciopoli. 
Terima kasih kepada SkySport yang menampilkan gambar atau pandangan dari posisi hakim garis saat kedua insiden ini berangsung. Dalam video terlihat bahwa kedua insiden ini berlagsung sangat cepat, hanya seper-sekian detik dan jika anda mengulang-ulang video di bawah ini, akan terlihat bahwa hal ini adalah murni human-error.
Usai pertandingan, mantan pemain Milan Zvonimir Boban mengatakan bahwa bobot kedua insiden ini tidak sama. Boban menganggap Milan lebih dirugikan dengan insiden Muntari, benarkah demikian?. Mari kita lihat siapa yang lebih dirugikan. Pertama gol yang sah namun dianuliar akibat human error selalu merugikan, mari bersikap objektif dalam kasus ini. Apakah Milan pasti menang dengan posisi 2-0? Belum tentu. Apakah Juve pasti menang jika gol Matri di menit ke 78′ disahkan? Belum tentu. Bahkan jika melihat lebih luas, Juventus lebih tertekan akibat insiden Muntari. Semua yang menyaksikan kejadian pada menit ke 28′ (kecuali Juventini) pasti langsung mengingat kembali calciopoli. Pasti mengira ada permainan Juve dibalik insiden ini. Bayangkan lagi “jika” Juventus berhasil keluar sebagai juara pada akhir musim dengan selisih hanya 1-3 point dari Milan, pasti insiden ini adalah yang pertama diungkit. Bayangkan kerugian image & tekanan mental yang dihadapi Conte saat ini. Matri mampu 2 kali membobol gawang Milan secara sah saat diturunkan sejak menit ke 70′, apakah Milan pasti menang seandainya wasit tidak melakukan kebodohan? BELUM TENTU!
Selain kedua kesalahan besar hakim garis di atas, ada beberapa insiden yang tidak terlalu diperhatikan namun terjadi di dalam pertandingan tersebut.
Menit ke 46′ Philippe Mexes secara sengaja dan meyakinkan meninju perut Borriello. Entah apa tujuan Mexes melakukan hal ini namun dalam video terlihat bagaimana Mexes memastikan terlebih dahulu bahwa wasit sedang lengah lalu meninju perut Borriello. Kabarnya hal ini mendapat perhatian komisi disiplin dan hari ini akan keluar sanksi bagi Mexes. Jika benar ada sanksi untuk Mexes, jempol bagi FIGC karena awalnya kami mengira hal ini akan berlalu begitu saja karena FIGC tidak ingin menciptakan kontroversi tambahan.
Jelang akhir laga, ada sebuah insiden lain yang luput dari pengamatan wasit. Muntari yang dikawal ketat oleh Lichtsteiner kesal dan melakukan serangan ala-kickboxing terhadap Stephan hingga full back asal swiss ini terjatuh. Terkait kasus ini kabarnya juga akan ada sanksi tambahan bagi Muntari
Selain insiden-insiden di atas, ada beberapa kejadian menarik yang tidak terdokumentasi :
  • Saat Half Time, Wakil President Milan Galliani mendatangi ruang wasit dan berteriak kepada mereka. Bukankah hal ini ilegal? Bukankah Moggi pada 2006 dinyatakan bersalah karena melakukan hal ini (meski pada akhirnya tidak terbukti)?
  • Tidak hanya kepada wasit, Galliani saat bertemu dengan media officer Juve juga berteriak “Terus panggil media dan komplain”.
  • Conte saat keluar dari ruang ganti jelang dimulainya babak kedua juga dicegat banyak orang, salah satunya Galliani. Galliani lalu berkata kepada Conte “Lanjutkan, terus komplain kepada wasit karena tampaknya hal ini bekerja dengan baik”. Conte lalu membalas “Lihat siapa yang sedang berbicara, sang Mafia sendiri.”
  • Seorang komentator di Mediaset saat sedang siaran Live juga memaki-maki Conte dengan menyebutnya maaf “dick head”. Meski kemudian komentator ini sudah meminta maaf kepada Conte & Juventus.
Dari insiden tersebut di atas terlihat jelas bagaimana Conte menanggung beban yang luar biasa. Semua cercaan ditujukan kepada Conte menunjukkan bagaimana pelatih kita ini berhasil melindungi pemain dan klub. Just like the old days, Amici di Nessuno!
Yang terbaru adalah situs resmi Milan memuat pernyataan resmi bahwa dalam pertandingan ini Pirlo pemain yang selama satu dekade terakhir menyumbangkan kejayaan bagi mereka dua kali menyikut Van Bommel. Mungkin Milan melakukan hal ini untuk mengingatkan komisi disiplin, bahwa Pirlo juga harus mendapat sanksi selain Vidal, Muntari & Mexes. Bravo! Mereka lupa bagaimana pemain mereka berkali-kali melakukan tackling berbahaya terhadap Quagliarella & Borriello.
Masih segar dalam ingatan kita bagaimana Milan meng-kritik kebijakan Juventus yang dinilai terlalu banyak komplain tentang kinerja wasit. Bagaimana hal ini akan mempengaruhi kinerja wasit. Tapi mari kita lihat apa yang terjadi sekarang? Bukankah apa yang dilakukan Rossonero juga termasuk upaya untuk memberatkan kinerja wasit? Siapa yang tidak berkelas sekarang?
Kemudian ada yang mengatakan bahwa seharusnya Buffon mengaku kepada wasit dalam insiden Muntari. Really? Mari kita lihat ke belakang, Apakah seedorf mengaku kepada wasit saat menghalau bola dengan tangan saat menghadapi Bologna? Tidak. Wasit yang saat itu berdiri di dekat tempat kejadian tidak melihat apa-apa, padahal jika Anda melihat video dibawah ini terlihat jelas hands ball seedorf namun tidak mendapat perhatian serius oleh media. Dalam video yang sama juga anda akan melihat bagaimana Ibra melakukan diving untuk mendapatkan penalty. Apakah Ibra mengaku kepada wasit? jelas tidak. Pada video kedua akan terlihat bagaimana Boateng berhasil memperdaya wasit dengan melakukan diving saat menghadapi Siena. Apakah Boateng juga mengaku kepada wasit? ohh tentu tidak !!!
Mari bersikap fair. Jangan disaat kesalahan wasit menguntungkan bagi tim kita semua hanya terdiam. Namun saat wasit membuat satu saja keputusan yang merugikan semuanya berteriak mempertanyakan keadilan. Yang diminta Juventus adalah keadilan & perlakuan yang sama dengan tim lain. Sudah terlalu lama Juventus dibayang-bayangi dengan yang namanya Calciopoli 2006. Kami ingatkan bahwa yang terlibat dan dihukum pada Calciopoli bukan hanya Juventus, namun juga AC MILAN, Fiorentina, Lazio dan Reggina. Belum lagi makin hari makin jelas inisiator dari skandal ini adalah tim yang tadi pagi menelan kekalahan ke-sebelas musim ini.
So lets cut the bull shit, its just an human error & 1-1 is a fair result!
IERI … OGGI … DOMANI SEPMRE JUVENTUS!


Sumber: Signora1897

Tidak ada komentar:

Posting Komentar